Pentingnya Kesehatan Mental Untuk Pendamping Pasien

Jakarta, 20 Maret 2021 – POP TB Indonesia bersama Pusat Unggulan Kebijakan dan Inovasi Sosial – PPH Unika Atma Jaya mengadakan lokakarya bagi para pendamping pasien jejaring POP TB Indonesia dengan topik “Lokakarya Virtual Tentang Kesehatan Mental Bagi Para Pendamping Pasien Perhimpunan Organisasi Pasien (POP) TB Indonesia”. Lokakarya ini berlangsung selama 4 hari dari tanggal 16 Maret hingga 19 Maret 2020 secara daring melalui aplikasi Zoom. Dihadiri oleh pendamping-pendamping pasien dari berbagai penjuru Indonesia yang merupakan jejaring POP TB Indonesia dengan jumlah peserta mencapai 30 orang yag terdiri dari anggota jejaring POP TB, PPH Unika Atmajaya dan POP TB Indonesia.

Tujuan diadakannya lokakarya ini sendiri adalah untuk meningkatkan kemampuan pendidik sebaya dalam menghadapi isu kesehatan mental pada pasien TB, meningkatnya wawasan pendidik sebaya tentang pengetahuan dan keterampilan konseling untuk pasien dengan gejala gangguan psikologis (masalah Kesehatan mental) dan dapat mengidentifikasi gejala awal depresi secara dini, sehingga meminimalisir depresi berat.

Sambutan oleh dr. Henry dari STPI

Kegiatan ini diawali dengan sambutan oleh dr. Henry dari Stop TB Partnership Indonesia (STPI) selaku Lembaga yang mendukung kegiatan melalui program CFCS ACE TB yakni dukungan dana dari Stop TB Global. Dilanjutkan dengan pengantar kegiatan dari sekretariat nasional POP TB Indonesia oleh Iman Abdurrakhman. Lalu kemudian Ibu Evi Sukraningrum sebagai narasumber utama memberikan pembuka sebagai bagian dari pemahaman dasar dari tujuan lokakarya ini dari awal hingga selesai agar acara ini berjalan lancar.

Lokakarya yang diadakan selama 4 hari ini dihadiri oleh banyak narasumber dari PPH Unika Atma Jaya. Di hari pertama paparan materi oleh 3 narasumber yakni dr. Mario Steffanus memaparkan mengenai pengantar dasar-dasar Tuberkulosis seperti situasi TB di Indonesia, jenis-jenis TB dan sebagainya. Lalu kemudian dilanjutkan oleh Dr. dr. Astri Parawita Ayu, Sp.KJ mengenai gangguan jiwa dan gangguan jiwa pada Tuberkulosis dan ditutup oleh Eric Sindunata, M.Psi mengenai kesehatan dan mental.

Lokakarya day 1
Lokakarya day 1

Pada hari ke dua  paparan materi dibawakan oleh 3 narasumber yakni Devika S.Psi membawakan materi mengenai stigma, diskriminasi dan kesehatan jiwa. Lalu dilanjutkan oleh Caroline Thomas, M.K.M dengan materi mengenai kepatuhan pengobatan dan masalah kejiwaan dan ditutup oleh Evi Sukmaningrum, Ph.D mengenai sikap dasar bagi pendamping yang di awali dengan diskusi untuk skrining mandiri.

Lokakarya day 2
Lokakarya day 2

Pada hari ke tiga  paparan materi dibawakan oleh 3 narasumber yakni Dr. dr. Astri Parawita Ayu, Sp.Kj yang membawakan materi mengenai deiekti dini kesehatan jiwa, lalu dilanjutkan paparan materi oleh Evi Sukmaningrum, Ph.D mengenai keterampilan dasar konseling, dan ditutup oleh Eric Sindunata, M.Psi membawakan materi lanjutan keterampilan dasar konseling.

Lokakarya day 3
Lokakarya day 3

Pada hari terakhir paparan materi dibawakan oleh 3 narasumber yakni Dr. dr. Astri Parawita Ayu, Sp.Kj yang membawakan materi mengenai wawancara motivasi lalu dilanjutkan oleh Evi Sukmaningrum, Ph.D mengenai prinsip-prinsip wawancara motivasi, kemudian dilanjutkan kembali oleh Eric Sindunata, M. Psi mengenai batasan peran pendamping dan ditutup oleh Caroline Thomas, M.K.M mengenai sistem rujukan.

 

Foto bersama hari ke 4
Foto bersama hari ke 4

Diharapkan dengan diadakannya Lokakarya Kesehatan Mental Untuk Pendamping Pasien, dapat meningkatkan literasi kesehatan mental dan langkah-langkah untuk berkomunikasi secara efektif dengan pasien TBC yang menunjukkan gejala depresi/kecemasan/stres.

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
Scroll to Top